Modul Nusantara adalah rangkaian kegiatan yang difokuskan untuk menciptakan pemahaman komprehensif tentang KEBHINEKAAN, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial yang didesain melalui pembimbingan secara berurutan dan berulang. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan ruang perjumpaan antar mahasiswa, menambah pemahaman, dan pengendapan makna toleransi.  Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan kebudayaan Nusantara yang bersumber dari berbagai golongan, suku, ras, agama dan kepercayaan. 

Modul Nusantara di masing-masing perguruan tinggi akan disusun oleh para Dosen Pembimbing Modul Nusantara sebagai salah satu bentuk komitmen perguruan tinggi dalam menjalankan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Untuk memastikan bahwa Modul Nusantara di masing-masing perguruan tinggi dilaksanakan secara baik dan berkualitas sehingga dapat mencapai tujuannya, maka diperlukan satu panduan penyusunan yang memudahkan perguruan tinggi untuk memahami esensi dari Modul Nusantara, mengembangkan, dan melaksanakannya dalam konteks masing masing daerah

Pluralitas dan kompleksitas bangsa Indonesia semakin bertambah dengan eksistensi ormas, parpol, ideologi, busana, mazhab pemikiran, aliran dan sekte agama, serta ekspresi keberagamaan masing-masing umat beragama. Semua itu layak dibanggakan dan dirayakan, bukan dikoyak-koyak dengan kebencian dan pembohongan-pembohongan informasi yang memecah-belah. Publik harus benar-benar didorong untuk memahami bahwa pluralitas Indonesia bersifat natural dan kultural.

Di sisi lain, bangsa ini harus tetap menguatkan integrasi kebangsaan dan melakukan konsolidasi demokrasi berdasarkan pada potensi keragaman yang dimiliki warga bangsanya. Saya kira, di sinilah peran Pancasila sangat krusial. Para pendiri bangsa sebenarnya sudah melakukan diskusi dan pendalaman serius terkait problem ini sehingga melahirkan Pancasila sebagai dasar negara. Bung Karno menggali Pancasila dari nilai-nilai luhur bangsa berdasarkan kekayaan tradisi, budaya, adat, dan agama. Sebagai dasar pandangan hidup bernegara dan sistem nilai kemasyarakatan, Prof Notonagoro (1975) melihat Pancasila setidak-tidaknya mengandung empat pokok pikiran. Pertama, negara Indonesia merupakan negara persatuan, yang Bhinneka Tunggal Ika. Persatuan tidak berarti penyeragaman, tetapi mengakui KEBHINEKAAN yang mengacu pada nilai-nilai universal ketuhanan, kemanusiaan, rasa keadilan dan seterusnya. Selain itu, negara Indonesia didirikan dengan maksud mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan berkewajiban mewujudkan kesejahteraan serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Ketiga, negara Indonesia didirikan di atas asas kedaulatan rakyat. Kedaulatan rakyat tidak bisa dibangun hanya berdasarkan demokrasi di bidang politik. Demokrasi harus juga dilaksanakan di bidang ekonomi. Keempat, negara Indonesia didirikan di atas dasar Ketuhanan YME. Poin ini mengandung arti bahwa negara Indonesia menjunjung tinggi keberadaan agama-agama yang dianut bangsa Indonesia


Modul Nusantara dibagi ke dalam empat jenis kegiatan utama yaitu:

1.      Kebinekaan: kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan keberagaman Indonesia dari sisi agama, kepercayaan, ras, suku, golongan, bahasa dan kelompok yang ada di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 14 kali selama satu semester berjalannya program.

2.      Inspirasi: kegiatan ini bertujuan untuk menstimulasi inspirasi bagi mahasiswa yang diperoleh dari percakapan dan diskusi-diskusi dengan tokoh-tokoh inspiratif daerah. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 3 kali selama satu semester berjalannya program.

3.      Refleksi: kegiatan ini bertujuan untuk proses perenungan atas pembelajaran yang didapat dari kegiatan kebinekaan dan inspirasi. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 7 kali selama satu semester berjalannya program.

4.      Kontribusi Sosial: kegiatan ini bertujuan untuk mahasiswa melakukan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali selama satu semester berjalannya program.